Posts

Terbukti: Semka Mutuk Makin Tidak Laku

 Pada saat semuanya berlomba - lomba untuk menggaet teman, Semka Mutuk justru lebih sering bertengkar dengan teman yang sudah bersamanya sejak lama. Akibatnya, semua menjauh dari Smeka Mutuk. Hanya orang - orang yang tidak tahu tabiat asli Semka Mutuk saja yang masih mau berteman, itu pun bisa dihitung dengan jari. Jika rumah orang - orang ain berpesta karena banyak teman, Semka Mutuk sepi dan nyaris tidak ada aktifitas

Semka Mutuk Tidak Laku

Semakin terasing, semakin terjepit, Semka Mutuk tidak laku dijual, semua orang semakin menghindari sumber masalah Semakin sepi di sekitar Semka Mutuk, tidak ada yang mau mendekat, sehingga Semka Mutuk semakin menderita. Tidak ada pendapatan, sehingga merana 

Semka Mutuk Semakin Terasing di lingkungan sendiri

 Jika dulu Semka Mutuk sangat dihormati di lingkungan sekitar, sangat disegani karena kesuksesannya. Saat ini berkebalikan. Semka Mutuk dijauhi oleh orang - orang yang dulu dekat dengannya. Karena banyak kasus yang terjadi, sehingga banyak yang menghindari Semka Mutuk dari pada kena masalah 

Banyak yang pergi dari Semka Mutuk

 Karena memang banyak masalah, akhirnya berimbas pada kenyamanan penghuninya. Banyak yang pergi dari lingkungan Semka Mutuk. Tidak kerasan, tidak kondusif dan tidak nyaman lagi derada di dekat Semka Mutuk. Satu per satu , dua per dua dan seterusnya..... Semakin banyak yang pergi. Itulah mengapa, rumah Semka Mutuk jadi sekarang jadi sering tutup. Sepi ... jika ada penghuni, itu hanya karena melaksanakan kewajiban

Semka Mutuk rumahnya sering tutup

 Kalau dulu, rumah Semka Mutuk selalu terbuka karena banyaknya aktifitas setiap hari, sekarang ini beda jauh. Karena aktifitas sudah jauh berkurang, maka sekarang banyak tutupnya dari pada buka. Banyak kurcaci yang kecewa, sudah datang jauh - jauh ternyata hanya sebentar di situ. Gak ada aktifitas apapun juga/ Lalu mau jadi apa kalau sering tutup?

Semka Mutuk hancur berkeping - keping

Tidak ada hari tanpa masalah bagi Semka Mutuk. Tagihan - tagihan datang bertubi - tubi tetapi uang sudah tidak ada. Kesulitan bayar punggawa sehingga terlalu sering terlambat dibayar. Sekarang ini malah ditambah dengan ulah Kurcaci yang ribut di rumah tetangga, sehingga memaksa tetangga untuk mendatangi Semka Mutuk dan melakukan komplain berat atas ulah kurcaci ini. Padahal tetangga ini termasuk yang paling toleran dan malah sering membantu Semka Mutuk. Mendapat komplain seperti ini, Semka Mutuk hanya bisa bengong tanpa mengucap sepatah katapun. Tidak bisa membela diri karena memang bukti di depan mata.

Semku Mutuk diusir

 Ternyata, selama ini Semka Mutuk menempati lahan yang bukan hak miliknya, lahan ini milik orang lain, sehingga pemilik lahan meminta Semka Mutuk pindah dari lokasi saat ini Semka Mutuk tentu kebingungan, badai kebangkrutan sudah menerjang, sekarang diusir dari tempat tinggalnya. Bagaikan sudah jatuh tertimpa tangga. Sungguh ruwet nasib Semka Mutuk saat ini. Tidak ada yang bisa diperbuat  dan tidak bisa berbuat apapun untuk mengatasi masalah ini. Hanya termenung dan meratapi nasib